Majelis Ulama Indonesia menyebut BEST CORPORATION sebagai bisnis PLBS (Penjualan Langsung Berjenjang Syariah), bukan MLM.
Kenapa? Karena faktanya, BEST CORPORATION sangat jauh berbeda dengan MLM, sebagaimana dijelaskan berikut ini.
Hal-hal negatif dan menyulitkan pada MLM tidak ditemukan di BEST CORPORATION:
X Tidak ada tutup poin. Berapapun hasil pekerjaan kita, ada bayarannya.
X Tidak ada target penjualan.
X Tidak ada kewajiban belanja yang memberatkan.
X Tidak ada kewajiban untuk merekrut orang sebanyak mungkin.
X Tidak ada poin reset.
X Tidak ada poin hangus.
X Tidak ada poin daluwarsa.
X Tidak ada sistem dzalim (yang atas diuntungkan, yang bawah dirugikan).
X Tidak ada sistem piramida.
X Tidak ada tipu-tipu
X Bukan bisnis halusinasi
Hal-hal positif dan memudahkan berikut ini tidak ada di MLM, namun tersedia di BEST CORPORATION:
✔ Ada produknya yang bisa dijual ke korporat, perkebunan dan petani dengan transaksi Rp ratusan juta hingga Rp miliaran.
✔ Komisi dan bonusnya nyata.
✔ Komisi dan bonusnya CASH, bukan DP dan tak ada cicilan.
✔ Poin dan bonus dihitung dari jumlah omset jual beli, bukan dari jumlah orang.
✔ Fokus utamanya pada jumlah omset, bukan jumlah orang.
✔ Poinnya bersifat akumulasi (terus bertambah, tanpa tutup poin, tanpa poin reset, tanpa poin hangus, dst).
✔ Poinnya tanpa daluwarsa (Selama masih menjalankan bisnisnya, maka kita tetap BISA mendapat komisi dan bonusnya).
✔ Sistemnya adil. Yang sukses adalah mereka yang serius bekerja, tidak peduli posisinya di atas atau di bawah.
✔ Ada bimbingannya hingga sukses.
✔ Bukan hanya berbisnis untuk sukses duniawi. BEST CORPORATION juga punya visi misi dakwah anti riba.

“Saya sudah pernah gagal di 4 bisnis MLM dan sudah kapok. Awalnya saya juga menolak bisnis BEST CORPORATION, karena saya pikir ini MLM.
Namun setelah mempelajari sistem bisnisnya, mengenal produk-produknya yang sangat berkualitas dan bermanfaat, juga setelah bertemu langsung dengan para mitra suksesnya, saya menjadi sangat yakin dengan bisnis ini. (Jonru Ginting)